Kamis, 05 Juli 2012

Menawan Rindu 05/07/2011


Pernahkah sampai kepadaku tentang fatwa rindu? Tentang hati yang selalu berdebar ketika nama sang kekasih disebutkan. Saat duduk, tidur, dan berdirimu, nama kekasih tidak juga jeda menemani. Kisah tentang rindu yang tidak memiliki episode untuk berhenti.
Aku ingin menawan rindu, di dalam sel yang bahkan tidak memiliki terali. Aku ingin rindu itu tidak pergi. Telah aku tuliskan satu nama untuk satu rindu di dalam satu hati. Zainal.
Dia yang aku sebut kekasih, sesungguhnya telah memiliki nama. Tetapi aku ingin menyebutnya dengan Abii. Aku ingin nama itu adalah nama persembahanku untuk Abii. Tentang perempuan yang sedang mencintai, dan memberikan nama baru untuk sang kekasih. Dan aku memilih “Abii”.
Aku merindukan Abii. Dalam duduk, tidur, dan tegakku. Abii telah menghisap semua energi rindu. Tidak ada ruang lain selain merindukan Abii. Dan aku teramat mencintai Abii. Aku ingin rindu ini ditawan, agar aku tidak berpaling ke lain hati. Aku ingin, dalam hatiku cuma ada satu, Abii yang cuma satu.
Abii juga mencintaiku. Kata Abii, jika aku mencintai Abii, maka Abii pun akan lebih mencintai aku. Aku suka. Abii selalu tepat janji dan tidak pernah berbohong. Kata-kata Abii selalu aku percaya sebagai sebuah kejujuran sejati.Terkadang, aku suka curhat kepada Abii. Tentang hidupku yang kadang begitu pelik. Abii selalu tersenyum ketika mendengarkan semua kesahku. Walau aku tidak melihat, tetapi aku merasa Abii membelaiku saat itu, ketika aku menangis dalam sesi curhat itu.
Aku ingin segera bertemu Abii, namun saat ini tidak bisa. Aku ingin segera memeluk Abii, namun saat ini belum saatnya. Nama Abii mengambang dalam alunan rindu yang tak kunjung jemu. Abii pasti tahu betapa aku rindu dan mencintai Abii.
Aku ingin menawan rindu. Tak ingin menawar. Aku ingin rindu ini melangit. Tidak redup oleh matahari yang berbalik. Aku ingin rindu ini terpenjara, tidak berbaur, tidak bercampur. Rindu yang terlampau tinggi. Tentang Kau. Tentang Aku. Tentang Abii. Tentang Umii
Menawan rindu. Tak pernah ingin ini usai. Tentang perempuan yang sedang teramat mencintai. Mencintaimu .