Jumat, 05 Oktober 2012

Jangan Paksakan Langitmu


Dan jangan kamu memaksakan langitmu kepada langit mereka atau yang lain.
Bukankan telah diciptakan kamu bersuku-suku dan berbangsa-bangsa agar kamu saling mengenal.
Tak ada guna menyamakan ego dalam satu wadah, karena ego adalah sesuatu yang sangat amat liar adanya.
Maka lihatlah bintang, pandangi iya yang menghias langit. Langit itu tercipta bukan untuk satu kaum namun bagimu semua, lihatlah langit yang tak berbingkai.
Bergeraklah ke atas dan pandangi bawahmu kelak kamu akan mengetahui mana yang tepat adanya.
Dan semua bergerak sesuai sistem, jadi jangan takut. Sistem akan terus menuntunmu.
Bukanlah kebajikan menghadapkan wajahmu ke timur dan ke barat, namun kebajikan itu ialah menyembah Allah, percaya kepada Malaikat, percaya kepada Nabi, dan beriman kepada hari akhir dan memberi makan fakir miskin.

Gaya Favorit Kita :* :)


Kesepian



Andai aku memiliki teman yang mampu mengerti bagaimana rasa kesepian itu. Bukan kesepian biasa yang mampu hilang dengan sendirinya. Kesepian ini begitu menggugat, meminta untuk diperhatikan atau jiwa menjadi taruhan.
Tak ada yang mengerti aku di dunia ini. Tak pernah ada.
Aku berjalan sendirian di dunia ini dalam jiwa yang sepi dan hampa. Aku tidak membutuhkan kekasih teman, aku membutuhkan seorang sahabat. Seorang sahabat yang mampu membawa cahaya dalam ruang pengap gelap hatiku ini.
Bukankah kamu tertawa Dea?” Tanya seorang teman. “Lantas, mengapa sepi masih melanda.
Andai engkau mampu mengerti teman. Andai engkau mampu mengerti…”batinku

Dalam jiwaku, ada aku yang meringkuk sepi sendiri. Sebuah jiwa yang tak ingin diusik. Namun dalam jiwaku juga ada aku yang melihat jiwa sepiku itu dari bilik-bilik jendela kegelapan. Hanya ada sedikit temaram dalam hati ini dalam luasan gelap seluruh titik.
Aku yang tak mengerti aku…
Ketika, rasa sepi itu datang lagi. Dhea coba usir dengan lagu dan buku namun tak mampu hilang.
Aku menghubungi sahabatku. Mungkin dia memiliki solusi di tengah puncak rasa kesendirian ini. Namun tak ada yang mampu menggugatnya.
Andai kesepian itu sebuah batu, ingin kuhancurkan ia dengan api hingga menjadi pasir serpihan.
Andai kesepian itu adalah air, ingin ku bakar ia hingga menjadi uap tak berbentuk.
Andai kesepian itu laksana gas, kan kutekan dan mempatkan ia hingga menjadi cair.
Di antara ratusan galaksi, mengapa aku masih merasa sepi? Di antara jutaan bintang, mengapa sepi ini masih saja melanda? Di antara milyaran jiwa, mengapa aku harus merasa hampa.
Andai aku mengerti. Andai aku mengerti…
Tak semudah itu memahami maksa sepi di hati. Kekosongan hati oleh rasa hampa. Seperti ada sesuatu yang mengganjal di hati, sesuatu yang membuatku merasa mual dan ingin muntah. Sesuatu yang semestinya harus dikeluarkan tetapi tak akan mampu. Hanya Tuhan yang mampu.
Aku bingung. Bagaimana harus menjelaskan sesuatu yang tak akan mampu dijelaskan. Aku bingung.
Andai semudah itu menjelaskan makna hampa di jiwa. Andai semudah itu…
Tuhan, apakah ini sebuah hukuman?

Sabtu, 08 September 2012

Selaksa Hampa



Selaksa hampa!
Berjuta perasaan yang ada di dalam hati, semuanya hanya satu; jenuh. Dan jenuh itu akan terus ada, serasa abadi. Begitu absolut. TAK TERGUGAT!
Tak pernah aku membagi perasaan ini, tak pernah kecuali pada seseorang. Saat jenuh ini mencapai titik akumulasi, aku menghubunginya. Seseorang nan jauh ada di sana. Kepadanya aku membagi perasaan ini, namun aku tak pernah ingin jujur. Aku hanya jenuh teman.
Apakah kamu mengerti apa yang disebut dengan sepi?
Apakah kamu paham apa yang dimaknai dengan kehampaan?
Apakah kamu pernah mengeja arti tiap kesunyian?

Sunguh-sungguh-sungguh-sungguh-sungguh… rasa itu amat mendalam. Rasa yang berasal dari kekosongan jiwa.
Kekosongan yang amat pekat, bahkan kepada seseorang yang selama ini kuanggap kucintai pun tak pernah aku membaginya, karena aku yakin hasilnya sama saja. Dia tidak akan pernah memperdulikanku.
Teman, aku sama sepertimu. Aku bagian dari kesepian.
Selamat datang di dunia sunyi. Dunia yang hingar-bingar namun kau tetap merasa sendiri. Selamat datang!
Teman, apa yang kau rasakan adalah telah lebih dahulu aku rasakan.
Teman, bahkan yang kuceritakan kepadamu bukanlah apa-apa dibalik rahasia betapa sepinya diriku ini. Amat sangat menekan rasa itu, namun amat sangat longgar. Seperti kau memeluk belikat dari tangan berlawananmu, membuat rusuk saling beradu, menyesakkan hingga tak ada nafas yang menghembus dari paru. Teramat menyiksa.
Teman, apakah engkau mengerti itu? Apakah engkau memahami?
Senyumku, tawaku, tak akan berarti apa-apa. Dalamku masih tetap seperti dulu, sepi yang menumpuk, jenuh yang mensemesta. Selaksa hampa.
Teman, pernahkah engkau merasakan seperti ada gumpalan menyesakkan di dalam hatimu? Kumpalan itu tak membesar juga tak mengecil, hanya semakin menekan. Bahkan dia tak hilang ditelan masa. MEMBUSUK!
Selaksa hampa…
Seperti jatuh dalam jurang yang tak mendasar. Jurang hitam yang begitu pekat. Jurang yang memiliki tekanan tak terbatas. Jurang yang amat sangat tak engkau mengerti. Aku menamakannya jurang kehampaan.
Selaksa hampa… demikian adanya.

Aku Rindu Kebersamaan


Sabtu, 01 September 2012

Broken Angel – Arash ft. Helenana.

Nggak sengaja sih suka lagu ini, awalnya denger lagu ini dari mobil Pakde ku, eheh pertama denger langsung cintaa :* wkw , kalo lagi galoow biasanya aku dengerin lagu ini, masalahnya lagu ni bagus pake banget! Simaaak yaa


Broken Angel – Arash ft. Helenana.
I'm so lonely broken angel
I'm so lonely listen to my heart
Man dooset daram
Be cheshme man gerye nade
Na, nemitoonam
Bedoone to halam bade
I'm so lonely broken angel
I'm so lonely listen to my heart
One n' only, broken angel
Come n' save me before i fall apart
To harja ke bashi kenaretam
Ta akharesh divoonatam
To , to nemidooni , ke joonami , bargard pisham
I'm so lonely broken angel
I'm so lonely listen to my heart
One n' only, broken angel
Come n' save me before i fall apart
La la leyli , la la leyli , la lalalaaa
La la leyli , la la leyli , la lalalaaa
I'm so lonely broken angel
I'm so lonely listen to my heart
One n' only, broken angel
Come n' save me before i fall apart
I'm so lonely broken angel
I'm so lonely listen to my heart
One n' only, broken angel
Come n' save me before i fall apart
La la leyli , la la leyli , la lalalaaa
La la leyli , la la leyli , la lalalaaa



Minggu, 26 Agustus 2012

Laut dan Langit *terimakasih yang ngajak ke pantai tadi =)

Minggu, 26 agustus 2012 Pantai Kwaru :* ZFARA.aubmii

Dahulu kala, langit dan laut saling jatuh cinta. Mereka sama2 saling menyukai 1 sama lain. Saking sukanya laut terhadap langit, warna laut = langit, saking sukanya langit terhadap laut, warna langit = laut. 

Setiap senja datang, si laut dengan lembut sekali membisikkan "aku cinta padamu" ke telinga langit. Setiap langit mendengar bisikan penuh cinta laut pun, langit tidak menjawab apa2 hanya tersipu2 malu wajahnya semburat kemerahan.
 

Suatu hari, datang awan... begitu melihat kecantikan si langit, awan seketika itu juga jatuh hati terhadap langit. Tentu saja langit hanya mencintai laut, setiap hari hanya melihat laut saja. Awan sedih tapi tak putus asa, mencari cara dan akhirnya menemukan akal bulus.
 

Awan mengembangkan dirinya sebesar mungkin dan menyusup ke tengah2 langit dan laut, menghalangi pandangan langit dan laut terhadap 1 sama lain.
 

Laut merasa marah karena tidak bisa melihat langit, sehingga dengan gelombangnya, laut berusaha menyibak awan yang mengganggu pandangannya.
 

Tapi tentu saja tidak berhasil.
 

Lalu datanglah angin, yang sejak dulu mengetahui hubungan laut dan langit merasa harus membantu mereka menyingkirkan awan yang mengganggu.
 

Dengan tiupan keras dan kuat, angin meniup awan ... Awan terbagi2 menjadi banyak bagian, sehingga tidak bisa lagi melihat langit dengan jelas, tidak bisa lagi berusaha mengungkapkan perasaan terhadap langit.
 

Sehingga ketika merasa tersiksa dengan perasaan cinta terhadap langit, awan menangis sedih. Hingga sekarang, kasih antara langit dan laut tidak terpisahkan.
 

Kamu juga bisa melihat di mana mereka menjalin kasih. Setiap ke laut, di mana ada 1  garis antara laut dan langit, di situlah mereka sedang bersatu.
 


aku(dhea), dita, devita, luki, sobri, zainal, yang bawah hedit =D




Kamis, 23 Agustus 2012

Bidadari itu : "Perempuan Shaleh"


   
oleh : Jalaludin Rakhmat

"Benarkah hadis yang mengatakan bahwa kebanyakan penghuni neraka itu perempuan ?" tanya seorang murid kepada Imam Ja'far. Fakih besar abad kedua hijrah itu tersenyum. "Tidakkah anda membaca ayat Al-Qur'an - Sesungguhnya Kami menciptakan mereka sebenar-benarnya ; Kami jadikan mereka gadis-gadis perawan, penuh cinta dan berusia sebaya (QS 56:36- 37) -. Ayat ini berkenaandengan para bidadari, yang Allah ciptakan dari perempuan yang saleh. Di surga lebih banyak bidadari daripada laki-laki mukmin." Secara tidak langsung, Imam Ja'far menunjukkan bahwa hadis itu tidak benar, bahwa kebanyakan penghuni surga justru perempuan.

Hadis yang 'mendiskreditkan' perempuan ternyata sudah masyhur sejak abad kedua hijrah. Tetapi sejak itu juga sudah ada ahli agama yang menolaknya. Dari Imam Ja'far inilah berkembang mazhab Ja'fari, yang menetapkan bahwa akikah harus sama baik buat laki-laki maupun perempuan. Pada mazhab-mazhab yang lain, untuk anak laki-laki disembelih dua ekor domba, untuk anak perempuan seekor saja. Mengingat sejarahnya, mazhab Ja'fari lebih tua, karena itu lebih dekat dengan masa Nabi daripada mazhab lainnya. Boleh jadi, hadis- hadis yang memojokkan perempuan itu baru muncul kemudian : sebagai produk budaya yang sangat maskulin ?

Karena banyak ayat turun membela perempuan, pada zaman Nabi para sahabat memperlakukan istri mereka dengan sangat sopan. Mereka takut, kata Abdullah, wahyu turun mengecam mereka. Barulah setelah Nabi meninggal, mereka mulai bebas berbicara dengan istri mereka (Bukhari). Umar, ayah Abdullah, menceritakan bagaimana perempuan sangat bebas berbicara kepada suaminya pada zaman Nabi. Ketika Umar membentak karena istrinya membantahnya dengan perkataan yang keras istrinya berkata : Kenapa kamu terkejut karena aku membantahmu ? Istri-istri Nabi pun sering membantah Nabi dan sebagian malah membiarkan Nabi marah sejak siang sampai malam. Ucapan itu mengejutkan Umar : Celakalah orang yang berbuat seperti itu. Ia segera menemui Hafsah, salah seorang istri Nabi : Betulkah sebagian di antara kalian membuat Nabi marah sampai malam hari ? Betul, jawab Hafsah (Bukhari).

Menurut riwayat lain, sejak itu Umar diam setiap kali istrinya memarahinya. Aku membiarkannya, kata Umar, karena istriku memasak, mencuci, mengurus anak-anak, padahal semua itu bukan kewajiban dia. Anehnya, sekarang, di dunia Islam, pekerjaan itu dianggap kewajiban istri. Ketika umat Islam memasuki masyarakat industri, berlipat gandalah pekerjaan mereka. Berlipat juga beban dan derita mereka. Untuk menghibur mereka para mubalig ( juga mubalighat ) bercerita tentang pahala buat wanita saleh yang mengabdi (atau menderita) untuk suaminya : Sekiranya manusia boleh sujud kepada manusia lain, aku akan memerintahkan istri untuk sujud kepada suaminya (hadis 1). Bila seorang perempuan menyakiti suaminya, Allah tidak akan menerima salatnya dan semua kebaikan amalnya sampai dia membuat suaminya senang (hadis 2). Siapa yang sabar menanggung penderitaan karena perbuatan suaminya yang jelek, ia diberi pahala seperti pahala Asiyah binti Mazahim (hadis 3).

Setelah hadis-hadis ini, para khatib pun menambahkan cerita-cerita dramatis. Konon, Fathimah mendengar Rasul menyebut seorang perempuan yang pertama kali masuk surga. Ia ingin tahu apa yang membuatnya semulia itu. Ternyata, ia sangat menaati suaminya begitu rupa, sehingga ia sediakan cambuk setiap kali ia berkhidmat kepada suaminya. Ia tawarkan tubuhnya untuk dicambuk kapan saja suaminya mengira service-nya kurang baik.


Cerita ini memang dibuat-buat saja. Tidak jelas asal-usulnya. Tetapi hadis-hadis itu memang termaktub dalam kitab-kitab hadis. Hadis 1 diriwayatkan dalam Sunan Abu Dawud. Tetapi Bukhari (yang lebih tinggi kedudukannya dari Abu Dawud) dan Ahmad meriwayatkan hadis sebagai berikut : Ketika Aisyah ditanya apa yang dilakukan Rasulullah di rumahnya, ia berkata: "Nabi melayani keperluan istrinya menyapu rumah, menjahit baju, memperbaiki sandal, dan memerah susu." Anehnya, hadis ini jarang disebut oleh para mubalig. Karena bertentangan dengan 'kepentingan laki-laki' ?



Hadis-hadis lainnya ternyata dipotong pada bagian yang merugikan laki- laki. Setelah hadis 2, Nabi berkata,"Begitu pula laki-laki menanggung dosa yang sama seperti itu bila ia menyakiti dan berbuat zalim kepada istrinya." Dan sebelum hadis 3, Nabi berkat, "Barang siapa yang bersabar (menanggung penderitaan) karena perbuatan istrinya yang buruk, Allah akan memberikan untuk setiap kesabaran yang dilakukannya pahala seperti yang diberikan kepada Nabi Ayyub." Tetapi, begitulah, kelengkapan hadis ini jarang keluar dari khotbah mubalig ( yang umumnya laki-laki ).


Maka sepeninggal Nabi, perempuan disuruh berkhidmat kepada laki-laki, sedangkan laki-laki tidak diajari berkhidmat kepada perempuan. Fikih yang semuanya dirumuskan laki-laki menempatkan perempuan pada posisi kedua. Beberapa gerakan Islam yang dipimpin laki-laki menampilkan ajaran Islam yang 'memanjakan' laki-laki. Ketika sebagian perempuan muslimat menghujat fikih yang mapan, banyak laki-laki saleh itu berang. Mereka dituduh agen feminisme Barat, budak kaum kuffar. Mereka dianggap merusak sunnah Nabi.



Nabi saw berkata, "Samakanlah ketiak kamu memberi anak-anakmu. Bila ada kelebihan, berikan kelebihan itu kepada anak perempuan." Ketika ada sahabat yang mengeluh karena semua anaknya perempuan, Nabi berkata, "Jika ada yang mempunyai anak perempuan saja, kemudian ia memeliharanya dengan sebaik-baiknya, anak perempuan itu akan menjadi pengahalang baginya dari api neraka (Muslim).



Pendeknya, dahulukan perempuan, kata Nabi dahulu. Pokoknya utamakan laki-laki, teriak kita sekarang.











Disalin tanpa ijin dari buku: 
Catatan Kang Jalal, Visi Meida, Politik Dan Pendidikan 
Editor : Miftah F. Rakhmat 
Penerbit : PT REMAJA ROSDAKARYA BANDUNG 
Cetakan Kedua April

Bila Aku Jatuh Cinta

   

Allahu Rabbi aku minta izin 
Bila suatu saat aku jatuh cinta
 
Jangan biarkan cinta untuk-Mu berkurang
 
Hingga membuat lalai akan adanya Engkau

Allahu Rabbi 
Aku punya pinta
 
Bila suatu saat aku jatuh cinta
 
Penuhilah hatiku dengan bilangan cinta-Mu yang tak terbatas
 
Biar rasaku pada-Mu tetap utuh

Allahu Rabbi 
Izinkanlah bila suatu saat aku jatuh cinta
 
Pilihkan untukku seseorang yang hatinya penuh dengan
kasih-Mu
 
dan membuatku semakin mengagumi-Mu

Allahu Rabbi 
Bila suatu saat aku jatuh hati
 
Pertemukanlah kami
 
Berilah kami kesempatan untuk lebih mendekati cinta-Mu

Allahu Rabbi 
Pintaku terakhir adalah seandainya kujatuh hati
 
Jangan pernah Kau palingkan wajah-Mu dariku
 
Anugerahkanlah aku cinta-Mu...
 
Cinta yang tak pernah pupus oleh waktu

Amin !

aku ingin seperti yang lain

Dari dulu temenku cuma ituitu aja, cuma temen sekolah. aku pengen, punya temen yang banyak, yang bisa diajak shareing, bercanda, maen dan banyak lagi.
Aku betah sih kalau cuma dirumah aja, tapi itu karna terbiasa, mungkin aku dulu diajarin nggak kelayapan kaya cewek cewek yang nggak bener itu. tapi, aku juga butuh teman, bukan cuma hp, komputer, tv, buku. Aku butuh temen yang sepantaran yang kalau diajak ngobrol bisa nyambung.
Aku paling tua diantara adik-adikku, jadi aku nggak bisa curhat sama mereka.
Aku butuh teman...
Iya, hp, bisa buat smsan, sasma pacar, untung kalau punya pacar, yang setia menemani, hlah kalo nggak punya? hp sama aja sepinya

Dann, aku sering sakit hati kalo denger orang lain menghina tubuh kecilku, sampai hati rasanya *nyess, tapi aku bakalan tegar.. walau udah berkalikali digituin

Tuhan, aku butuh teman,

Minggu, 05 Agustus 2012

Air Mata ...


Begitu dingin sore ini, seharusnya aku dapat menuai senyuman dan tawa maupun canda di tempat ini. Tawa riang, mungilnya suara – suara yang menggemaskan. Hmmm, ternyata tetap saja tak mampu mengusir segala keresahanku. Senyuman mereka mungkin setidaknya dapat menghilangkan kepenatanku. Pertanyaan yang kritis tapi tetap polos, :)  …......
Ku lihat langit  mendung membingkis keindahan senja yang biasanya ada. Suasana begitu dingin dan sepi. Sementara sorak ramai mengusik sekitarku. Bak lagu Dewa “kosong....” Seketika aku tak dapat bernafas kala mengingat dan merasakan perasaan itu hadir lagi. Seperti badai angin yang begitu besar telah menghempas keras dalam dadaku. Sesak. Haruskah aku menangis lagi? Sementara bilik – bilik kerinduan tak akan cukup tertawarkan oleh itu. Ya Tuhan.. tolong aku.
Terkadang begitu ingin aku berlari, pergi sejauh mungkin dari keberadaanku saat ini, meninggalkan apapun yang ada di sini. Dan tak mau aku sisakan apa yang sudah aku lewatkan. Akan tetapi tak bisa, aku tak bisa. Semua terekam jelas pada bayangan dan ingatanku. Kenangan. Yah, itulah kenangan. Namun bukankah sikap meninggalkan sesuatu hal yang harus kita selesaikan, kita  tuntaskan dan berpura tak peduli atau acuh itu hanya akan dilakukan oleh seorang pengecut / pecundang? . Ku rasa aku tidak mau memantaskan diriku dengan sebutan itu. Tidak, insya Allah tidak.
Kehidupan mempunyai jalur sendiri...
dimana ada hitam dan putih, dimana ada beragam warna yang mengentaskan segala asa dan rasa. Bagaimanapun bentuk dan rupa, kehidupan bersama ujian ada tugas dari-Nya. Tidaklah manusia diciptakan untuk juga menjalankan amanahnya? Semua adalah pemimpin mulai dari dan untuk dirinya maupun bersama. Dan dalam berbagai kehidupan ini ada bermacam pilihan, dimana keputusan dalam pilihan itu membawa resiko dan tanggung jawab. Yah, dan di situlah tanggung jawab penuhku sebagai manusia yang diciptakan-Nya, ku harus lebih paham. Aku tahu, aku tak punya kekuasaan apapun dalam kehendakku, karena aku bukan siapa -siapa di sini, bukan dunia yang kejam jika saja selalu kepahitan yang aku telan, Tuhan tidak akan mungkin mendzalimi hamba – hamba-Nya. Berfikir saja jika ada ujian dan cobaan karena Tuhan maukan kita lebih menjadi pribadi yang handal dan kuat , lebih kuat lagi dalam kehidupan. Insya Allah.
Namun memang, semua itu beratlah adanya untuk dijalankan. Keikhlasan, tak dapat kita lakukan dengan sekejap dan instan. Terkadang kesakitan dan luka – luka ini akan terbiarkan dengan berjalannya waktu hingga itu menjadi keikhlasan yang terurai dan menghambar bersama masa – masa yang berlalu dari hadapan kita.
Kadang aku berfikir saat aku benar - benar lelah dan tertekan ku coba berfokus pada keinginanku betapa inginya aku dapat lebih tulus untuk menjalankan semua ini, jika saja tiada tempat untukku melabuhkan kasih sayang dan cinta, bukankah ada Tuhan? Ada Allah SWT yang selalu ada untukku, walaupun tak mampu aku mengingkari aku butuh seseorang yang dapat berbagi suka duka denganku dengan ikatan yang halal.hmm ya ya ya,
 Kondisi yang menekan sering menjadikan aku bersuara dalam hati “ biarkan saja yang menyakiti bersama hati dan hak mereka, dan inilah ujian kesabaran yang sebenarnya, bukankah ikhlas itu tak akan pernah kita ketahui dimana ujungnya karena itu rahasia Allah dan hamba-Nya  yang telah diridhoi-Nya. Sekalipun memberikan yang terbaik, kadang tak kebaikan pula yang ku dapat, dan meskipun aku berusaha untuk menjaga dan mengamalkan kejujuranku dengan pengertian demi pengertian  tapi ternyata masih ada dusta  yang dapat melukaiku tanpa rasa peduli. Atau bahkan dapat menghancurkan utuhnya percayaku. Tak kan berhenti saja di situ, masih ada lagi, tetapi  karena kasih sayang-Nya, cinta-Nya mengajarkan aku untuk memaafkan. Mungkin itulah kenapa aku merasakan betapa pedulinya aku pada jiwa – jiwa yang selalu saja menyakitiku. Mereka tak akan pernah tau, mungkin untuk sekarang, namun ku yakin sebuah kesabaran dengan sabar yang baik, itu pasti akan terasa. Bukankah aku pernah mengucap “ apapun yang dari hati, akan tersampai pula pada hati”. Rasanya memang kadang menyedihkan, karena aku seperti menghibur diriku sendiri, meleram keresahanku dan gelisahku. Padahal itu tak mudah. Bagaimana aku dapat berkata itu gampang? Jika saja aku selalu belajar dari apa yang telah aku dapatkan hari ini. Sementara semua juga butuh waktu untuk mencernanya, masya Allah walhamdulillah ala kuli hal.
Aku dapat menangis, karena aku manusia, tentu saja tambahannya karena aku ini wanita. 
Akan tetapi air mata bukan segalanya di atas pusara yang pedih ini. 
Duka tak dapat menutup nestapa dan hampa. 
Semua menjadikan aku belajar lebih bijaksana dalam segi sudut pandang pun juga pemahaman. Alhamdulillah.
Tuhan Maha Adil, Maha Mengasihi dan Maha Menyayangi. Dan Dia selalu mempunyai cara untuk menyampaikan kecintaan-Nya kepada hamba-Nya.
Ujian yang besar, mungkin dapat mengahncurkan segala impian, tapi bukankah bisa saja apa yang tidak kita sukai itu adalah pesan kasih sayang-Nya, dan apa yang kita sukai dan kita bisa sakit di dalamnya itu pun karena Tuhan juga tak ingin kita menemukan kesalahan yang sama. Selalu ada cinta dari-Nya dalam bentuk apapun yang Ia suguhkan pada kita. Allahu Akbar..., betapa dahsyatnya rasa ini.
Dari sisa kehancuran itu, ku berfikir  bahwa Tuhan akan  menciptakan seseorang  yang “besar” yang tegar, dan yang kuat, dan itulah pilihan-Nya, wallahu Alam. Memang pedih di saat kita butuh seseorang yang mampu menopang kita dalam kerapuhan namun itu tidak ada, atau bahkan mereka tak peduli pada kita, tapi mungkin juga  dari situ aku juga merasa, bahwa aku ini  milik Dia seutuhnya. Tuhan pun selalu merindukan kita yang merintih meminta dan berdoa hanya pada-Nya. Terkadang  tak jarang prasangka curiga mampir dalam hati, tapi setelahnya, ku coba berbalik lagi berkata pada hatiku sendiri, perlahan ku kikis serabut hitam dalam hulu putihku, dan belajar bertahan untuk lebih percaya,
“ s
esungguhnya dalam kesulitan ada kemudahan, sesudah kesulitan adan kemudahan” Subhannallah.., Walhamdulillah.
Tiada yang berkurang sampai hari ini, bagi jiwa – jiwa yang pernah mengahncurkanku, yang sempat menghempaskan aku dalam jurang yang paling.....dalam, sekalipun hantaman keras itu membuat hatiku membiru karena kepalsuan, dan membuat aku terbaring lemah dalam panjangnya kebisuan, Sungguh Maha Besar Allah yang telah memberikan kasih sayang dan pengertian yang tulus padaku. Hingga aku dapat mengatakan “ dan karena cinta itu memaafkan..., menerima,  mengsisi, dan juga mengerti
Sekarang mungkin lebih tepatnya adalah untuk bersyukur, bahwa aku.. ataupun kita dapat mencintai, dan tak dapat membenci seseorang yang kita sayangi walau itu sungguh terasa sakit.
Sakit dalam mencintai, mengasihi, dan menyayangi adalah bukti kesungguhan dari hati dan nurani yang mau mengerti dan memahami. Mungkin terasa pedih bak luka yang tersiram oleh air garam yang asin, ….......sakit. Perih sekali. Akan tetapi itulah kejujuranku, itulah hatiku, itulah nuraniku, jangan pernah salahkan perasaan yang putih ini. Inilah kesiapan, dan kebersediaan untuk rasa itu, mencintai. Mencintai membuat kita belajar dewasa dan mengerti. Hanya akan ada jiwa dan yang tulus yang dapat mengerti..., ketika pengertian itu tak berpihak padanya, ketika harus sabar dalam keinginannya, saat terpaksa untuk menunggu ketika semua tak dapat dilakukan dengan cepat dan segera,  dan kala dapat melihat kesalahan dan suatu permasalahan dari berbagai sisi dengan beberapa penilaian yang telah ia ambil bersama pertimbangan – pertimbangan yang matang, insya Allah.
Aku selalu berharap pada-Nya, semoga tulus ini tidak akan pernah usang karena bala dan derita yang ada, biarkan selalu mekar dalam kegersangan. Dalam air mata ku bahagia, aku sangat bahagia, karena aku dapat mencintainya, mereka, dan aku dapat mengasihi semua jiwa yang pernah melukai dan mencaci, begitu dan betapa mereka itu adalah berharga. Lebih dari harta dan intan permata.
Ku tutup lembaran ini, dengan lirihnya doa ku dalam hati, ku seka perlahan air mata yang sedari tadi kupertahankan untuk tetap dalam kelopaknya.
Ya Allah..., Tuhanku, Sungguh tiada daya dan upaya melainkan dari Rahmat-Mu, dan Pertolongan-Mu.
Sayangi mereka ya Tuhan..., ketika kasih sayangku tak dapat tersampaikan dalam kejauhan mereka sat ini berada,
Jaga mereka untukku, ketika penjagaanku tak  mampu melewati batas jarak ruang dan waktu..
dan Cintai mereka, ketika aku nanti tak mampu untuk mencintai lagi di dunia ini.....
Amien.....,

zainalfahrudinardhiarezkitianiandiana
05/07/2011  selalu bersama selamanya





Kamis, 05 Juli 2012

Menawan Rindu 05/07/2011


Pernahkah sampai kepadaku tentang fatwa rindu? Tentang hati yang selalu berdebar ketika nama sang kekasih disebutkan. Saat duduk, tidur, dan berdirimu, nama kekasih tidak juga jeda menemani. Kisah tentang rindu yang tidak memiliki episode untuk berhenti.
Aku ingin menawan rindu, di dalam sel yang bahkan tidak memiliki terali. Aku ingin rindu itu tidak pergi. Telah aku tuliskan satu nama untuk satu rindu di dalam satu hati. Zainal.
Dia yang aku sebut kekasih, sesungguhnya telah memiliki nama. Tetapi aku ingin menyebutnya dengan Abii. Aku ingin nama itu adalah nama persembahanku untuk Abii. Tentang perempuan yang sedang mencintai, dan memberikan nama baru untuk sang kekasih. Dan aku memilih “Abii”.
Aku merindukan Abii. Dalam duduk, tidur, dan tegakku. Abii telah menghisap semua energi rindu. Tidak ada ruang lain selain merindukan Abii. Dan aku teramat mencintai Abii. Aku ingin rindu ini ditawan, agar aku tidak berpaling ke lain hati. Aku ingin, dalam hatiku cuma ada satu, Abii yang cuma satu.
Abii juga mencintaiku. Kata Abii, jika aku mencintai Abii, maka Abii pun akan lebih mencintai aku. Aku suka. Abii selalu tepat janji dan tidak pernah berbohong. Kata-kata Abii selalu aku percaya sebagai sebuah kejujuran sejati.Terkadang, aku suka curhat kepada Abii. Tentang hidupku yang kadang begitu pelik. Abii selalu tersenyum ketika mendengarkan semua kesahku. Walau aku tidak melihat, tetapi aku merasa Abii membelaiku saat itu, ketika aku menangis dalam sesi curhat itu.
Aku ingin segera bertemu Abii, namun saat ini tidak bisa. Aku ingin segera memeluk Abii, namun saat ini belum saatnya. Nama Abii mengambang dalam alunan rindu yang tak kunjung jemu. Abii pasti tahu betapa aku rindu dan mencintai Abii.
Aku ingin menawan rindu. Tak ingin menawar. Aku ingin rindu ini melangit. Tidak redup oleh matahari yang berbalik. Aku ingin rindu ini terpenjara, tidak berbaur, tidak bercampur. Rindu yang terlampau tinggi. Tentang Kau. Tentang Aku. Tentang Abii. Tentang Umii
Menawan rindu. Tak pernah ingin ini usai. Tentang perempuan yang sedang teramat mencintai. Mencintaimu .

Sabtu, 16 Juni 2012

Kekasih Sejati VS Kekasih Standard



Kekasih standard selalu ingat senyum diwajahmu
Kekasih sejati juga mengingat wajahmu waktu sedih



Kekasih standard akan membawamu makan makanan yang
enak-enak
Kekasih sejati akan mempersiapkan makanan yang
kamu suka



Kekasih standard setiap detik selalu menunggu
telpon dari kamu
Kekasih sejati setiap detik selalu teringat ingin
menelponmu



Kekasih standard selalu mendoakan mu kebahagiaan
Kekasih sejati selalu berusaha memberimu kebahagiaan


Kekasih standard mengharapkan kamu berubah demi dia
Kekasih sejati mengharapkan dia bisa berubah untuk
kamu



Kekasih standard paling sebal kamu menelpon waktu
dia tidur
Kekasih sejati akan menanyakan kenapa sekarang
kamu baru telpon?



Kekasih standard akan mencarimu untuk membahas
kesulitanmu
Kekasih sejati akan mencarimu untuk memecahkan
kesulitanmu



Kekasih standard selalu bertanya mengapa kamu
selalu membuatnya sedih?
Kekasih sejati akan selalu mananyakan diri sendiri
mengapa membuat kamu sedih?



Kekasih standard selalu memikirkan penyebab perpisahan
Kekasih sejati memecahkan penyebab perpisahan



Kekasih standard bisa melihat semua yang telah dia
korbankan untukmu
Kekasih sejati bisa melihat semua yang telah kamu
korbankan untuknya



Kekasih standard berpikir bahwa pertengkaran
adalah akhir dari segalanya
Kekasih sejati berpikir, jika tidak pernah
bertengkar tidak bisa disebut cinta sejati



Kekasih standard selalu ingin kamu disampingnya
menemaninya selamanya
Kekasih sejati selalu berharap selamanya bisa
disampingmu menemanimu



Kekasih standard selalu berusaha menjanjikanmu
yang selama ini kau impikan
Kekasih sejati akan berhati-hati dalam berjanji
karena dia tidak ingin kau kecewa



Kekasih standard akan membahas semuanya denganmu
Kekasih sejati tidak ingin kau memikirkan
apa-apa,dia sudah menyiapkan semuanya untukmu



Kekasih standard akan merindukanmu ketika kau jauh
Kekasih sejati akan tetap merindukanmu bahkan
ketika kau didekatnya



Penjara Hati


Pernahkah kamu terpenjara, pernahkah? Sebuah penjara sunyi nan gelap, sebuah penjara yang ada jauh di dalam perut bumi, sebuah penjara yang tak memiliki setitik cahayapun yang bahkan rembulan tak akan pernah bersinar dan langit hitam tak berbintang. Sebuah penjara hati, aku menamakannya.
Sunyi kelam hati ini, begitulah ia. Sebuah penjara tanpa ruang untuk memasukinya, sebuah penjara yang hanya dikelilingi oleh tembok ilusi dan rupa-rupa. Sebuah eksistensi yang begitu menggugat, sebuah hati yang hitam. Tolong jangan pernah menyentuhnya.
Aku berharap kau tidak akan pernah mengalaminya. Tak akan pernah ia menyapamu, atau paling tidak ia tidak akan menjadi sekelam ini. Sebuah bagian tanpa ruang tanpa waktu, lebih pekat dari hitam terpekat, lebih menghisap daripada bintang mati yang terhisap oleh gravitasinya sendiri. Amat menggugat, ia amat menggugat.


… dan tak ada ruang untuk menangis …
Ini bukan bagian yang terbentuk oleh cinta yang terlunta dan terluka, sama sekali bukan. Dia bukan tercipta dari ribuan hampa dan kejenuhan yang terakumulasi, sama sekali tidak. Hanya setitik awal ia terbentuk, mengakar, menyebar, lalu kau tersadar dia telah menjadi begitu kelam. Tak ada tempat untuk bernafas dalam hitam sepekat itu, tak ada ruang untuk hidup.
… jantung yang terus berdetak memompa nyawa, namun tanpa jiwa …
Coba engkau bayangkan, walau ia tak akan pernah terbayangkan kecuali engkau rasakan. Bagaimana sebuah hati yang hitam dan amat pekat, hati yang begitu liat, hati yang tak memiliki ruang untuk disentuh. Bayangkanlah dia begitu menggurita menjalari setiap pembuluh kehidupanmu, menancap keras di nadi-nadimu, dan seluruh ototmu menjadi tak pernah kau mengerti.
Mungkin hanya Tuhan yang mampu membuat hati itu kembali putih, menjadi seperti awal ia terlahir, mungkin hanya Tuhan. Dan hanya Tuhan yang mampu membuat ia sepekat itu, hanya Tuhan … bukan oleh yang lain, bukan cinta, bukan hampa, bukan kesunyian, bukan kemarahan. HANYA TUHAN.
… sebuah bongkah hitam yang ada dalam tiap tubuh, dan memakan jiwa …
Penjara itu masih tetap sesunyi yang lalu, masih tetap menjadi hitam yang terpekat, menjadi tak terbantahkan dan terbilang. Entah kapan ia akan mulai melunak dari liat, menjadi sedikit pudar dari hitam, dan memiliki sedikit bunyi dari tak bersuara. Hitam yang bukan hanya hitam, sunyi mendalam daripada hampa. Penjara hati.
… setitik lalu mengakar, menjalar lalu tumbuh. Sebuah kisah: PENJARA HATI 


I'm happy sad 

Selasa, 12 Juni 2012

Seruan Satu Nafas

Aku merasakan hembusan lembut pada leher bagian belakang.
Perlahan dan lalu menghanyutkan…
Aku merasakan dekapan tegap kedua lenganmu.
Membuat tubuhku merasa nyaman dipelukmu…

Aku rasa aku harus berbalik agar dapat menatap mata indahmu..
Menyentuh pipimu…
Berjingkat sedikit lalu mendekati wajahmu
Semakin dekat semakin menggebu…

Aku tak ingin memulai terlebih dulu!
Kubiarkan kau melumat penuh bibirku,
Merasakan basah-basahnya disana..
Menghapus kepedihan yang kurasa
Dan lalu kita bersatu, satu nafas..
Menyerukan cinta, satu suara..

Ah Kekasihku!

Selasa, 10 April 2012

Sebuah Coretan (Zainal Fahrudin)

Melantunkan harapan

Menyanyikan semangat

Mendendangkan cinta


Inginku lukis sebuah harapan

Harapan indah tentang hidupku

Harapan besar tentang masa depanku

Harapan tinggi seinggi langit ketujuh


Dan ku mulai melantunkan do'a

Mendendangkannya dengan indah

Melisankannya dengan penuh perasaan

Dan menggantungkannya di langit

Menggapai Angan (Zainal Fahrudin)

Aku terbangun dari mimpiku

Aku bergegas dan membuka mata

Mengemas senyum dan semangat

Dan menggengamnya dengan erat


Aku berlari bersama angin

Mengejar sinar keabadian

Melepaskan kesendirian

Meneriakkan ketakutan


Aku berlari

Dan terus berlari

Melewati dinginnya malam

Melewati derasnya cobaan


Aku berhenti ditempat ini

Memandang takjub sinarnya

Tanpa kedipan mata

Dan tenggelam oleh keindahannya